Karena
permasalah sosial yang terjadi sangat variatif baik jenis maupun keluasannyamaka
dalam pemecahannya pun diperlukan berbagi macam meroda baik itu akan digunakan
secara sendiri maupunbersama atau gabungan dari berbagaimacam metoda. Uraian di
bawah ini akan mencoba memaparkan beberapa macm metoda pendekatan terhadap
masalah sosial.
A.Pendekatan Sosiologis
Melalui
pendekatan ini dicoba untuk memahami masalah sosial secara sosiologis yang
dibedakan atas 4 macam pendekatan, yaitu:
a.Pendekatan
Agama
b.Pendekatan
Hukum
c.Pendekatan
Jurnalistik
d.Pendekatan
Seni
1.Pendekatan Agama
Pendekatan
ini bersifat individal dalam arti sangat berhubungan dngan keyakinan
masing-masing orang terhadap ajaran agamanya. Semakin orang yakin akan ajaran
agamanya, semakin pendekatan ini effektif kegunaannya. Melalui pendekatan agama
diajarkan bahwa masalah sosial timbul bila terjadi pelanggaran terhadap
norma-norma agamanya.
Pelanggaran
terhadap norma agama akan mendapat sanksi yang kadang sifatnya sangat abstrak
dan sangat tergantung kepada keyakinan para penganutnya (keyakinan tentang
adanya sorga bagi yang berbuat baikdan neraka bagi orang “jahat”) pendekatan
ini lebih terasa keeffektifannya dalam kerangka preventif dengancarapenanaman
nilai-nilai agama sejak dini dari tiap keluarga dalam masyarakat. Ini artinya
dalam pendekatan ini yang dapat berperan selain kaum rohaniwan yang memang
punya kompetensi dalam bidang agama juga para orang tua dalam tiap keluarga
punya peran yang cukup penting dalam kaitan penanaman nilai-nilai agama pada
tiap individu anggota masyarakat diharapkan ia bisa menjadi benteng ataupun
juga filter dalam menyaring pengaruh negatif dari sekelilingnya ata dengan kata
lain dapat mencegah terjadinya pelanggaran-pelanggaran terhadap nilai-nilai dan
norma agama yang pada gilirannya mencegah terhadap terjadinya masalah-masalah
sosial.
2.Pendekatan Hukum
Antara
pendekatan hukum dan pendekatan agama ada kesamaan segi historis, dalam arti
pendekatan hukum dalam memandang fenomena masalah sosial bisa bersumber pada
pendekatan agama. Hanya pada pendekatan hukum biasanya ia berlaku bagi semua
anggota masyarakat dimana ia bertempat tinggal dan hukum tersebut diberlakukan.
Pendekatan
ini sanksinya lebih jelas karena mengacu pada peraturan atau norma yang sudah
dikodifikasikan dan disahkan. Misalnya hukuman bagi pelaku kejahatan membunuh
dihukum penjara sekian tahun, perilaku kejahatan korupsi dihukum sekian tahun
dst. Dengan demikian pendekatan hukum memandang bahwa masalah sosial terjadi
bila terjadi pelanggaran terhadap norma-norma hukum dan untuk setiap pelaku
pelanggaran tersebut akan dikenakan sanksi. Pendekatan ini bisa bersifat
preventif dalam arti masalah sosial dapat dicegah melalui upaya sosialisasi
norma-norma hukum yang berlaku dalam masyarakatmaupun bersifat kuratif atau
rahabilitatif dalam arti terhadap norma hukum. Mereka yang berperan dalam
pendekatan ini antara lain adalah para penegak hukum maupum aparat pemerintah
yang berwajib.
3.Pendekatan Jurnalistik
Dengan
pendekatan jurnalistik dimaksudkan sebagai usaha penyebarluasan informasi yang
berkaitan dengan masalah sosial melalui tulisan-tulisan di media cetak. Melalui
pendekatan ini masalah sosial diusahakan untuk dikenalkan pada masyarakat baik
dalam arti masalah sosial itu sendiri maupun sebab-akibat serta cara-cara
menghadapinya sejak abad 18 surat-surat kabar dan majalah-majalah telah menjadi
bagian yang mencatat dan memaparkan ungkapan dan protes terhadap eksploitasi,
korupsi dan degradasi pada masyarakat di Amerika Serikat. Pendekatan ini juga berusaha menyadarkan akan
bahaya dari masalah sosial yang sedang dan akan terjadi. Samapi saat ini
majalah, surat kabar masih menjadi sarana yang berharga dalam membangkitkan
kesadaran masyarakat akan bahaya narkoba, prostitusi, HIV/AIDS dan
masalah-masalah sosial lain. Mereka yang bisa berperan dalam pendekatan ini
selain para jurnalist, bisa juga orang-orang yang punya kompetisi dalam
bidangnya dan punya kemampuan menulis(penjelasan secara medis dari dokter tentang
HIV/AIDS, penjelasan dari ahli ilmu sosial tentang kemiskinan dst). Pendekatan
ini dianggap cukup besar artinya dalam arti ia bisa mempunyai jangkauan yang
luas baik dari segi penyebaran geografis maupun kelompok sasaran orang menejan
situasi panik dari masyaraat yang semula tidak faham akan situasi sosial yang
bermaslah yang sedang terjadi (kepanikan masyarakt ketika bahaya AIDS baru
pertama kali diketahui, banyak penderita AIDS yang diperlakukan tidak manusiawi
karena ketidak tahuan orang tentang bagaimana cara penularan penyakit tersebut.
Walaupun pendekatan ini bisa mempunyai jangkauan yang luas, sayangnya
pendekatan ini hanya effektif bagi masyarakat yang mempunyai budaya baca.
4.Pendekatan Seni
Pendekatan
seni adalah suatu upaya yang dilakukan para seniman (seni drama, musik, tari,
lukis, sastra dsb) untuk membangun simpati kemanusiaan sehubungan dengan
situasi sosial yang bermasalah.
Melalui
pementasan dramanya para dramaan seringkali memberikan kritik sosialnya
terhadap pemerintah yang telah menyimpang dari tujuaannya (banyaknya terjadi
korupsi, kolusi, nepotisme dan kebobrokan-kebobrokan yang dilakukan oleh para
aparat pemerintahan). Para misisi menciptakan lagu-lagu yang juga berisi protes
terhadap situasi dunia yang jauh dari perdamaian, begitu juga yang dilakukan
para sastrawan melalui puisi atau novelnya ataupun para pelukis dengan hasil
coretan diatas kanvasnya yangmencoba menuangkan ungkapan hatinya yang juga
mencoba mewakili suara rakyat dalam melakukan kritik sosial biasanya terhadap
pemerintah yang mulai dianggap “korup”, sehingga menimbulkan masalah sosial.
Dalam pendekatan ini juga harus memperhitungkan kelompok yang jadi sasaran
(misal melalui musik, apabila yang jadi sasaran pendekatan adalah anak muda,
maka musik yang digunakan juga dengankesenian lainnya, misalnya wayang cocok
untuk digunakan pada masyaakt seda di jawa dst).
B.Pendekatan Ekologi
Selain
pendekatan sosiologis di atas ada beberapa pendekatan lain yang dapat digunakan
dalam penanganan masalah-masalah sosial seperti yang akan diuraikan dibawah
ini:
1.Pendekatan Ekologi
Yaitu suatu metode pendekatan yang
didasarkan atas konsep dan arsip ekologi, dalam arti menelaah masalah sosial
sebagai hasil interrelasi antara masyarakat manusia dengan lingkungannya pada
suatu ekosistem. Pada pendekatan ini
kita tidak memisahkan komponen masyarakat manusia dari komponen lingkungannya.
Melalui
pendekatan ekologi, pertubuhan masyarakat manusia di tempat-tempat tertentu,
baik di perkotaan maupun di pedesaan dengan segala aspeknya dipelajari dan
dikaji pengaruhnya terhadap lingkungan setempat. Diteliti pengaruhnya tadi
apakah tetap seimbang ataukah menimbulkan ketimpangan, sampai sejauh mana
ketimpangan tadi menyebabkan terjadinya masalah sosial bagi masyarakat
setempat.
Melalui
pendekatan ekologi dikaji kemampuan daya tampung lingkungan alam terhadap
kehidupan masyarakat manusia di tempat tertentu, sedangkan daya tampung lingkungan yaitu suatu ukuran tertentu yang
menunjukkan jumlah individu yang dapat ditunjang oleh lingkungan tersebut.
2.Pendekatan Pertumbuhan Eksponensial
Yaitu
suatu pendekatan yang menyebutkan bahwa pertumbuhan kuantitas dan kualitas
suatu benda, suatu unsur atau gejala dari suatu tingkat ke tingkat berikutnya
terjadi dengan kelipatan dua.
Pendekatan
ini berlandaskan metodologi dinamika sistem yang merupakan suatu meodologi
untuk menganalisa kelakuan dan relasi komponen-komponen yang kompleks pada
suatu sistem. Kerangka kerja dinamika sistem ini berdasarkan suatu model untuk
menyusun pemikiran interrelasi komponen-komponen pokok tertentu, serta untuk
mengetahui bagaimana komponen-komponen tadi saling mempegaruhi satu sama lain
dalam suatu sistem.
Pendekatan
ini dapat digunakan untuk mengadakan analisa sistem yang kompleks dan berubah
serta tumbuh secara dinamik terus menerus yang menyebabkan masalah sosial. Pada
pendekatan pertumbuhan eksponensial harus ditentukan dulu masalah yang akan
dianalisa. Selanjutnya diteliti unsur-unsur atau faktor-faktor atau
komponen-komponen apa yang jadi dasar penyebab masalah sosial tadi, kemudian
dianalisa kaitan pertumbuhan satu faktor dengan yang lainnya dan dianalisa
pengaruh pertumbuhan faktor yang satu dengan yang lainnya/ dari pertumbuhan
faktor-faktor tadi, dapat dianalisa dan diketahui
keseimbangan/ketidakseimbangan pertumbuhan faktor-faktor tersebut dalam suatu
sistem yang akhirnya dapat menyebabakan terjadinya masalah sosial.
3.
Pendekatan Sistem
Yaitu suatu pendekatan yang menetapkan
bahwa masalah sosial tadi sebagai suatu sistem. Pendekatan ini dijiwai oleh
faham ekspansionisme dan cara berfikir sintetik. Ekspansionisme yaitu suatu
doktri yang mempertahankan bahwa semua benda, peristiwa, dengan segala
pengalamanya merupakan bagian dari suatu kebulatan yang besar.
Berfikir
sintetik yang tidak dapat dipisahkan dari faham ekspansionisme yaitu cara
berfikir yang didasarkan pada proses mental yang menjelaskan sesuatu dengan
meninjaunya sebagai bagian dari sistem yang luas serta menjelaskannya
berdasarkan peranan sistem.
Kehidupan
sosial manusia atau masyarakat merupakan suatu sistem sebagai hasil interrelasi
dan interaksi manusia dengan segala aspek kehidupannya. Pada konsep sistem ini,
aspek kehidupan manusia di masyarakat, kita tetapkan sebagai komponen atau
subsistem yang membentuk sistem tadi.
Pada
pengkajian masalah sosial dengan menggunakan pendekatan sistem, subistem
lingkungan tidak dapat diabaikan. Subsistem lingkungan besar peranan dan
perkaitannya dengan warna masalah sosial tadi.dalam hal ini, proses berfikir
sistem tidak memisahkan tiap langkah dan tiap aparat sebagai satu kebulatan
pada pendekatan sistem. Pendekatan sistem secaa lugas, merupakan proses
keseluruhan mulai dari penentuan subsistem, perencanaan alat pengumpulan data,
pengumpulan data, analisa data sampai kepada kesimpulan.
4.
Pendekatan Interdisipliner, Pendekatan
Multidispliner.
Karena
subsistem masalah sosial banyak jumlahnya, kita harus menggunakan disiplin ilmu
sosial yang juga lebih dari satu. Dengan demikian, pada pendekatan ini kita
gunakan disiplin ilmu sosial yang sesuai dengan jumlah subsistem maslah yang
kita analisa dan kita kaji, disebut pendekatan interdisipliner.
Pada
pendekatan ini, masalah sosial didekat, dianalisa dan dikaji dari berbagaidisiplin
ilmu sosial secara serentak dalam waktu yang sama. Masalah sosial yang kompleks
sesuai dengan subsistem masalahnya diungkapkan dari berbagai disiplin akademis
seperti :sosiologi, ekonomi, antropologi, politik, geografi, psikologi, sejarah
bahkan mungkin dari disiplin akademis diluar ilmu sosial.
Secara
tuntas, lugas dan mendala, antara pendekatan sistem dengan pendekata
interdisipliner masalah sosial, tidak dapat diisahkan atu sama lain. Pendekatan
sistem yang menggunakan disiplin akademis yang jamak, disebut pendekatan sistem.
Mengingat
pendekatan sistem yang sekaligus juga pendekatan interdisipliner yang
menggunakan disiplin akademis yang jamak. Pendekatan ini dapat pula disebut
sebagai pendekatan multidisipliner. Jadi, pendekatannya ada hakekatnya sama
ditinjau dari hakekatnya, pendekatan tadi tidakasing bagi manusia, karena
berdasarkan cara berfikir manusia yang multidimensional dalam mengevaluasi
suatu gejala atau maslah.
Dalam
mengkaji maslah sosial yang kompleks melalui pendekatan interdisipliner atau
pendekatan sistem, perlu memiliki kemampuan interdisipliner dan sistem.
Kemampuan tersebut baik yang ada dalam diri kita, maupun kerjasama dengan
berbagai keahlian dari berbagai bidang keilmuan.
Kepustakaan
Merton,Robert, K. and Nisbet, Robert.A
(eds). Contemporry Social Problem,
Harcourt, Brace & world, N.Y. 1959.
Nursid Sumaatmadja, Dr. Perspektif Studi, Alumni, Bandung 1989