Rabu, 28 Agustus 2013

Masalah Sosial



Karena permasalah sosial yang terjadi sangat variatif baik jenis maupun keluasannyamaka dalam pemecahannya pun diperlukan berbagi macam meroda baik itu akan digunakan secara sendiri maupunbersama atau gabungan dari berbagaimacam metoda. Uraian di bawah ini akan mencoba memaparkan beberapa macm metoda pendekatan terhadap masalah sosial.

A.Pendekatan Sosiologis
Melalui pendekatan ini dicoba untuk memahami masalah sosial secara sosiologis yang dibedakan atas 4 macam pendekatan, yaitu:
a.Pendekatan Agama
b.Pendekatan Hukum
c.Pendekatan Jurnalistik
d.Pendekatan Seni
1.Pendekatan Agama
Pendekatan ini bersifat individal dalam arti sangat berhubungan dngan keyakinan masing-masing orang terhadap ajaran agamanya. Semakin orang yakin akan ajaran agamanya, semakin pendekatan ini effektif kegunaannya. Melalui pendekatan agama diajarkan bahwa masalah sosial timbul bila terjadi pelanggaran terhadap norma-norma agamanya.
Pelanggaran terhadap norma agama akan mendapat sanksi yang kadang sifatnya sangat abstrak dan sangat tergantung kepada keyakinan para penganutnya (keyakinan tentang adanya sorga bagi yang berbuat baikdan neraka bagi orang “jahat”) pendekatan ini lebih terasa keeffektifannya dalam kerangka preventif dengancarapenanaman nilai-nilai agama sejak dini dari tiap keluarga dalam masyarakat. Ini artinya dalam pendekatan ini yang dapat berperan selain kaum rohaniwan yang memang punya kompetensi dalam bidang agama juga para orang tua dalam tiap keluarga punya peran yang cukup penting dalam kaitan penanaman nilai-nilai agama pada tiap individu anggota masyarakat diharapkan ia bisa menjadi benteng ataupun juga filter dalam menyaring pengaruh negatif dari sekelilingnya ata dengan kata lain dapat mencegah terjadinya pelanggaran-pelanggaran terhadap nilai-nilai dan norma agama yang pada gilirannya mencegah terhadap terjadinya masalah-masalah sosial.

2.Pendekatan Hukum
Antara pendekatan hukum dan pendekatan agama ada kesamaan segi historis, dalam arti pendekatan hukum dalam memandang fenomena masalah sosial bisa bersumber pada pendekatan agama. Hanya pada pendekatan hukum biasanya ia berlaku bagi semua anggota masyarakat dimana ia bertempat tinggal dan hukum tersebut diberlakukan.
Pendekatan ini sanksinya lebih jelas karena mengacu pada peraturan atau norma yang sudah dikodifikasikan dan disahkan. Misalnya hukuman bagi pelaku kejahatan membunuh dihukum penjara sekian tahun, perilaku kejahatan korupsi dihukum sekian tahun dst. Dengan demikian pendekatan hukum memandang bahwa masalah sosial terjadi bila terjadi pelanggaran terhadap norma-norma hukum dan untuk setiap pelaku pelanggaran tersebut akan dikenakan sanksi. Pendekatan ini bisa bersifat preventif dalam arti masalah sosial dapat dicegah melalui upaya sosialisasi norma-norma hukum yang berlaku dalam masyarakatmaupun bersifat kuratif atau rahabilitatif dalam arti terhadap norma hukum. Mereka yang berperan dalam pendekatan ini antara lain adalah para penegak hukum maupum aparat pemerintah yang berwajib.

3.Pendekatan Jurnalistik
Dengan pendekatan jurnalistik dimaksudkan sebagai usaha penyebarluasan informasi yang berkaitan dengan masalah sosial melalui tulisan-tulisan di media cetak. Melalui pendekatan ini masalah sosial diusahakan untuk dikenalkan pada masyarakat baik dalam arti masalah sosial itu sendiri maupun sebab-akibat serta cara-cara menghadapinya sejak abad 18 surat-surat kabar dan majalah-majalah telah menjadi bagian yang mencatat dan memaparkan ungkapan dan protes terhadap eksploitasi, korupsi dan degradasi pada masyarakat di Amerika Serikat.  Pendekatan ini juga berusaha menyadarkan akan bahaya dari masalah sosial yang sedang dan akan terjadi. Samapi saat ini majalah, surat kabar masih menjadi sarana yang berharga dalam membangkitkan kesadaran masyarakat akan bahaya narkoba, prostitusi, HIV/AIDS dan masalah-masalah sosial lain. Mereka yang bisa berperan dalam pendekatan ini selain para jurnalist, bisa juga orang-orang yang punya kompetisi dalam bidangnya dan punya kemampuan menulis(penjelasan secara medis dari dokter tentang HIV/AIDS, penjelasan dari ahli ilmu sosial tentang kemiskinan dst). Pendekatan ini dianggap cukup besar artinya dalam arti ia bisa mempunyai jangkauan yang luas baik dari segi penyebaran geografis maupun kelompok sasaran orang menejan situasi panik dari masyaraat yang semula tidak faham akan situasi sosial yang bermaslah yang sedang terjadi (kepanikan masyarakt ketika bahaya AIDS baru pertama kali diketahui, banyak penderita AIDS yang diperlakukan tidak manusiawi karena ketidak tahuan orang tentang bagaimana cara penularan penyakit tersebut. Walaupun pendekatan ini bisa mempunyai jangkauan yang luas, sayangnya pendekatan ini hanya effektif bagi masyarakat yang mempunyai budaya baca.

4.Pendekatan Seni
Pendekatan seni adalah suatu upaya yang dilakukan para seniman (seni drama, musik, tari, lukis, sastra dsb) untuk membangun simpati kemanusiaan sehubungan dengan situasi sosial yang bermasalah.
Melalui pementasan dramanya para dramaan seringkali memberikan kritik sosialnya terhadap pemerintah yang telah menyimpang dari tujuaannya (banyaknya terjadi korupsi, kolusi, nepotisme dan kebobrokan-kebobrokan yang dilakukan oleh para aparat pemerintahan). Para misisi menciptakan lagu-lagu yang juga berisi protes terhadap situasi dunia yang jauh dari perdamaian, begitu juga yang dilakukan para sastrawan melalui puisi atau novelnya ataupun para pelukis dengan hasil coretan diatas kanvasnya yangmencoba menuangkan ungkapan hatinya yang juga mencoba mewakili suara rakyat dalam melakukan kritik sosial biasanya terhadap pemerintah yang mulai dianggap “korup”, sehingga menimbulkan masalah sosial. Dalam pendekatan ini juga harus memperhitungkan kelompok yang jadi sasaran (misal melalui musik, apabila yang jadi sasaran pendekatan adalah anak muda, maka musik yang digunakan juga dengankesenian lainnya, misalnya wayang cocok untuk digunakan pada masyaakt seda di jawa dst).



               



B.Pendekatan Ekologi
Selain pendekatan sosiologis di atas ada beberapa pendekatan lain yang dapat digunakan dalam penanganan masalah-masalah sosial seperti yang akan diuraikan dibawah ini:

1.Pendekatan Ekologi
Yaitu suatu metode pendekatan yang didasarkan atas konsep dan arsip ekologi, dalam arti menelaah masalah sosial sebagai hasil interrelasi antara masyarakat manusia dengan lingkungannya pada suatu ekosistem.  Pada pendekatan ini kita tidak memisahkan komponen masyarakat manusia dari komponen lingkungannya.

Melalui pendekatan ekologi, pertubuhan masyarakat manusia di tempat-tempat tertentu, baik di perkotaan maupun di pedesaan dengan segala aspeknya dipelajari dan dikaji pengaruhnya terhadap lingkungan setempat. Diteliti pengaruhnya tadi apakah tetap seimbang ataukah menimbulkan ketimpangan, sampai sejauh mana ketimpangan tadi menyebabkan terjadinya masalah sosial bagi masyarakat setempat.

Melalui pendekatan ekologi dikaji kemampuan daya tampung lingkungan alam terhadap kehidupan masyarakat manusia di tempat tertentu, sedangkan daya tampung lingkungan yaitu suatu ukuran tertentu yang menunjukkan jumlah individu yang dapat ditunjang oleh lingkungan tersebut.

2.Pendekatan Pertumbuhan Eksponensial
Yaitu suatu pendekatan yang menyebutkan bahwa pertumbuhan kuantitas dan kualitas suatu benda, suatu unsur atau gejala dari suatu tingkat ke tingkat berikutnya terjadi dengan kelipatan dua.
Pendekatan ini berlandaskan metodologi dinamika sistem yang merupakan suatu meodologi untuk menganalisa kelakuan dan relasi komponen-komponen yang kompleks pada suatu sistem. Kerangka kerja dinamika sistem ini berdasarkan suatu model untuk menyusun pemikiran interrelasi komponen-komponen pokok tertentu, serta untuk mengetahui bagaimana komponen-komponen tadi saling mempegaruhi satu sama lain dalam suatu sistem.

Pendekatan ini dapat digunakan untuk mengadakan analisa sistem yang kompleks dan berubah serta tumbuh secara dinamik terus menerus yang menyebabkan masalah sosial. Pada pendekatan pertumbuhan eksponensial harus ditentukan dulu masalah yang akan dianalisa. Selanjutnya diteliti unsur-unsur atau faktor-faktor atau komponen-komponen apa yang jadi dasar penyebab masalah sosial tadi, kemudian dianalisa kaitan pertumbuhan satu faktor dengan yang lainnya dan dianalisa pengaruh pertumbuhan faktor yang satu dengan yang lainnya/ dari pertumbuhan faktor-faktor tadi, dapat dianalisa dan diketahui keseimbangan/ketidakseimbangan pertumbuhan faktor-faktor tersebut dalam suatu sistem yang akhirnya dapat menyebabakan terjadinya masalah sosial.

3. Pendekatan Sistem
            Yaitu suatu pendekatan yang menetapkan bahwa masalah sosial tadi sebagai suatu sistem. Pendekatan ini dijiwai oleh faham ekspansionisme dan cara berfikir sintetik. Ekspansionisme yaitu suatu doktri yang mempertahankan bahwa semua benda, peristiwa, dengan segala pengalamanya merupakan bagian dari suatu kebulatan yang besar.
Berfikir sintetik yang tidak dapat dipisahkan dari faham ekspansionisme yaitu cara berfikir yang didasarkan pada proses mental yang menjelaskan sesuatu dengan meninjaunya sebagai bagian dari sistem yang luas serta menjelaskannya berdasarkan peranan sistem.
Kehidupan sosial manusia atau masyarakat merupakan suatu sistem sebagai hasil interrelasi dan interaksi manusia dengan segala aspek kehidupannya. Pada konsep sistem ini, aspek kehidupan manusia di masyarakat, kita tetapkan sebagai komponen atau subsistem yang membentuk sistem tadi.
Pada pengkajian masalah sosial dengan menggunakan pendekatan sistem, subistem lingkungan tidak dapat diabaikan. Subsistem lingkungan besar peranan dan perkaitannya dengan warna masalah sosial tadi.dalam hal ini, proses berfikir sistem tidak memisahkan tiap langkah dan tiap aparat sebagai satu kebulatan pada pendekatan sistem. Pendekatan sistem secaa lugas, merupakan proses keseluruhan mulai dari penentuan subsistem, perencanaan alat pengumpulan data, pengumpulan data, analisa data sampai kepada kesimpulan.
                                                                                                                              




4. Pendekatan Interdisipliner, Pendekatan Multidispliner.
Karena subsistem masalah sosial banyak jumlahnya, kita harus menggunakan disiplin ilmu sosial yang juga lebih dari satu. Dengan demikian, pada pendekatan ini kita gunakan disiplin ilmu sosial yang sesuai dengan jumlah subsistem maslah yang kita analisa dan kita kaji, disebut pendekatan interdisipliner.
Pada pendekatan ini, masalah sosial didekat, dianalisa dan dikaji dari berbagaidisiplin ilmu sosial secara serentak dalam waktu yang sama. Masalah sosial yang kompleks sesuai dengan subsistem masalahnya diungkapkan dari berbagai disiplin akademis seperti :sosiologi, ekonomi, antropologi, politik, geografi, psikologi, sejarah bahkan mungkin dari disiplin akademis diluar ilmu sosial.
Secara tuntas, lugas dan mendala, antara pendekatan sistem dengan pendekata interdisipliner masalah sosial, tidak dapat diisahkan atu sama lain. Pendekatan sistem yang menggunakan disiplin akademis yang jamak, disebut pendekatan sistem.
Mengingat pendekatan sistem yang sekaligus juga pendekatan interdisipliner yang menggunakan disiplin akademis yang jamak. Pendekatan ini dapat pula disebut sebagai pendekatan multidisipliner. Jadi, pendekatannya ada hakekatnya sama ditinjau dari hakekatnya, pendekatan tadi tidakasing bagi manusia, karena berdasarkan cara berfikir manusia yang multidimensional dalam mengevaluasi suatu gejala atau maslah.
Dalam mengkaji maslah sosial yang kompleks melalui pendekatan interdisipliner atau pendekatan sistem, perlu memiliki kemampuan interdisipliner dan sistem. Kemampuan tersebut baik yang ada dalam diri kita, maupun kerjasama dengan berbagai keahlian dari berbagai bidang keilmuan.

Kepustakaan

            Merton,Robert, K. and Nisbet, Robert.A (eds). Contemporry Social Problem, Harcourt, Brace &    world, N.Y. 1959.
            Nursid Sumaatmadja, Dr. Perspektif Studi, Alumni, Bandung 1989